Penyakit TBC Dominan Serang Melalui Infeksi Paru-Paru

Penyakit tuberculosis (TBC) yang disebabkan kuman berbentuk batang bernama "mycobacterium tuberculosis" (MTB), ternyata dominan menginfeksi organ paru-paru.

"Sebanyak 85 persen penyakit TBC menyerang paru-paru, dinamakan tuberkulosis paru (TBP)," kata dr. Djoko Trihadi di Semarang beberapa waktu lalu.

Menurut dia, penyakit TBC dapat menyerang organ lain seperti mata, kelenjar getah bening, atau tulang, namun biasanya TBC dominan menyerang organ paru-paru, karena kuman lebih mudah masuk ke organ itu.

"Apabila orang sudah terinfeksi kuman MTB dan terkena TBC, biasanya akan menunjukkan gejala gangguan kesehatan antara lain batuk-batuk, sesak nafas, dan demam," katanya.

Ia mengatakan penyakit TBC sebenarnya merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, namun proses penyembuhan TBC memerlukan waktu lama, setidaknya selama enam bulan yang harus dilakukan secara simultan dan tidak boleh terputus.

Karena itu, kata dia, para penderita TBC sering tidak sabar dalam menjalani proses pengobatan, sehingga ketika dua bulan pertama sudah menunjukkan tanda-tanda membaik tidak mau melanjutkan untuk menjalani pengobatan.

"Biasanya, untuk kondisi penyakit TBC yang tidak terlalu parah, saat memasuki bulan kedua dan ketiga proses pengobatan, pasien sudah merasakan gejala membaik dan merasa sembuh sehingga tidak melanjutkannya," katanya.

Padahal, kata dia, proses pengobatan penyakit TBC yang tidak tuntas justru dapat menimbulkan peluang munculnya kembali penyakit TBC di kemudian hari. Karena itu selama enam bulan pengobatan harus dijalani dengan sabar.

"Apalagi persentase kesembuhan TBC setelah menjalani pengobatan secara tuntas pun hanya sebesar 75 persen, padahal untuk penyakit lain persentase kesembuhan bisa mencapai sebesar 100 persen," katanya.

Selain itu, kata dia, penyakit TBC juga masih merupakan penyebab kematian pertama bagi manusia untuk kategori penyakit infeksi, sementara untuk penyakit secara umum menempati posisi ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker.

Untuk menghindari kuman MTB, lanjutnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yakni tidak merokok, tidak meludah dan batuk secara sembarangan, hidup di lingkungan yang bersih, serta mengonsumsi makanan yang seimbang, terutama yang kaya protein.(An/Gg)
Share On
Tags: Kesehatan

Disclaimer :

Komentar terkait artikel ini termasuk isi komentar menjadi tanggung pemberi komentar dan bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan kami. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Kami akan menimbang setiap laporan, memutuskan untuk menayangkan atau menghapus komentar tersebut.