Gairah di awal pernikahan yang menggebu-gebu kini seperti hilang tak berbekas. Ada saja alasan yang dikeluarkan saat pasangan mengajak bermesraan, mulai dari alasan klasik seperti kelelahan, pusing, mengantuk, hingga harus melanjutkan pekerjaan.
Hasil sebuah survei di Amerika Serikat terhadap 1.000 orang berusia 18-75 tahun menunjukkan, 81 persen responden mengaku sering mencari alasan untuk menghindari seks. Apa saja alasan terbesar yang sering menyebabkan gairah seks menurun?
Terlalu lelah atau mengantuk merupakan alasan paling sering (53 persen) yang dipakai responden. Adapun 49 persen responden mengaku memakai alasan kurang enak badan, 40 persen karena tidak mood, 30 persen karena sibuk mengurus anak, dan 29 persen memilih alasan pekerjaan.
Hasil survei tersebut sebenarnya menggambarkan secara umum apa yang dialami pasangan di kota besar. Gaya hidup perkotaan dengan jam kerja yang panjang, lalu lintas yang padat, dan kesibukan rumah tangga lainnya dapat mengarah ke perasaan lelah (fatigue) dan kurangnya waktu istirahat yang berkualitas.
Ketika seseorang dihadapkan pada rutinitas seperti itu, hasrat seksualnya bisa saja menurun dan membuatnya tidak ingin melakukan apa pun selain beristirahat. Jika kondisi ini terus dibiarkan berlarut-larut, apalagi bila tak dikomunikasikan dengan pasangan, maka hal itu bisa memicu masalah besar dalam hubungan perkawinan.
Untuk menghindarinya, lakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas hubungan yang bermakna dan menyenangkan. Misalnya saja menonton ke bioskop, tertawa bersama, atau melakukan hobi bersama-sama. Kesempatan berduaan dengan pasangan bisa membantu memunculkan kembali kemesraan yang hampir pudar.
Segera tuntaskan setiap ganjalan di hati lewat komunikasi yang terbuka dan dilakukan dalam kondisi santai. Pasangan juga perlu menjalin komunikasi mesra sepanjang hari sehingga keduanya akan menanti-nanti datangnya malam, waktu untuk bercinta.
- Recent Posts
- Comments
link ads
Photos on Flickr
Advertisement